Sudah sangat lama sejak aku nggak nge-post ya. Bukannya males atau apa, tapi memang otakku sedang capek-capeknya dipake untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang menumpuk. Akhirnya aku cuma bisa update facebook aja. Banyak sekali yang ingin aku ceritakan selama sebulan ini. Yah, kan semester ini aku sudah pindah kelas, dari kelas f ke kelas a. Makanya, tugas-tugasku semakin banyak dibanding semester lalu. Kelas a ini memang kelas unggulan, jadi isinya orang orang pintar semua. Otomatis tugasnya lebih banyak dan susah. Aku sendiri awalnya agak kewalahan, tapi lama kelamaan biasa sih.

Harus aku akui memang teman-teman sekelasku di a pintar-pintar dan rajin-rajin. Yang paling mereka kuasai adalah pelajaran matematika. Sungguh, mereka cepat sekali kalau belajar matematika. Aku ingat ada seorang pembaca yang bilang bahwa orang Samosir memang pintar dalam pelajaran ilmu pasti. Dan ternyata memang benar. Tapi kebalikannya, pelajaran bahasa mereka kurang bisa. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, aku perhatikan mereka masih susah merangkai kata-kata. Mungkin karena mereka biasa berbicara bahasa batak ya? Kalau soal bahasa inggris, mereka jauh lebih pandai dari kelas f. Baguslah.

Bagaimana kalau aku ceritakan tentang kelas ku? Seperti yang sudah aku bilang di awal, aku sekarang masuk di kelas a. Di kelas ini aku duduk dengan seorang cewek bernama Lenni Simbolon. Lenni adalah juara umum untuk kelas dua di sekolah kami. Memang dia sangat pintar. Pelajaran apapun dia bisa kuasai. Orangnya juga baik dan mau ngajarin teman kalau ada pelajaran yang tidak dimengerti. Aku dan Lenni lumayan dekat. Tapi sebelnya, kadang-kadang si Lenni ini bisa usil juga. Kayak waktu itu, tinta spidol si Lenni kan bocor, eh..tintanya malah dilap ke pipiku. Akhirnya kami malah saling coret coret pipi. Untung bisa dibersihin. Yah, keusilan seperti itu sudah sering aku terima dari Murni sih, jadi menurut aku nggak masalah.

Selain Lenni, aku mendapat teman dekat yang lain. Ada temanku namanya Rosalina Sitanggang. Orangnya cantik, dan luar biasa baik. Aku nggak tau deh gimana bisa ada orang sebaik dia. Kayak waktu itu, aku kan nggak menulis soal bahasa Indonesia, padahal soalnya banyak dan harus dikumpul besok. Eh, si Rosa akhirnya meng-sms soalnya satu per satu ke aku. Duh, apa tangannya nggak capek ya? Aku cuma bisa bilang terima kasih sama dia. Ada lagi teman-temanku yang bisa dibilang “gila”. Bukan gila secara harafiah, tapi aku bilang gila karena mereka kocak-kocak banget. Hehehe. Nama mereka, Pese Sitanggang dan Julyetrie Lumbangaol. Pese itu cewek yang aneh banget. Mukanya mirip sama Tina Toon. Ide itu aku yang bilang sama teman-teman. Eh, akhirnya Pese jadi punya nama panggilan baru, Pese Toon. Orangnya suka nyeletuk dan suka ngeles juga. Yang kedua, si Julyetrie alias Jupe. Jupe bukan Julia Perez. Jupe itu singkatan dari Julyetrie Guadalupe. Si Jupe ini bener-bener soulmatenya Pese di kelas. Kerjanya ketawa bareng sama bercanda bareng. Tapi Jupe lebih gila, soalnya sekali dia ketawa, dia nggak akan bisa berhenti.

Masih banyak temen-temenku yang lain. Intinya mereka semua beda dari temen-temenku di kelas f. Mereka semua pintar-pintar, dan aku jadi ngerasa lebih nyambung berteman sama mereka. Eh, aku masih dekat loh sama Murni. Kami masih sering jajan bareng ke kantin. Atau saling pinjam buku. Kangen juga sebangku sama dia.

Oh ya, kelas a ini dominan anak ceweknya dari anak cowok. Anak cowoknya cuma ada enam orang dari 40 siswa. Bayangin! Sejauh mata memandang isinya anak cewek semua di kelas. Tapi kursiku memang dekat dengan kursi dua anak cowok. Nama mereka Iantito Simanjuntak dan Anton Ruchiat. Si Tito ini anak guru matematika di sekolahku, kebetulan guru yang mengajar matematika di kelas f. Jadi aku kenal. Nah kalo si Anton, sebenarnya dia bukan orang batak melainkan orang Sunda. Makanya dia nggak punya marga. Dua duanya baik, tapi seperti anak-anak cowok kebanyakan, usil. Eh, si Tito ini dipanggil “Obama” oleh teman-teman loh! Kenapa, aku juga kurang tau. Tapi mungkin karena sikap nge-boss yang kadang-kadang agak nyebelin.

* * *

Bulan Mei tanggal 5-9 akan diadakan Kompetisi Olahraga Paragliding
(Paralayang) di Bukit Siulakhosa dan Beta, Simanindo, Samosir. Paragliding itu semacam olahraga udara menggunakan parasut. Aku juga kurang mengerti sih, tapi kelihatannya akan asyik. Yang ikut kompetisi ini nggak cuma dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia, Serbia, Inggris, dll. Dari Indonesia yang ikut kira-kira 100 orang sedangkan dari luar negeri kira-kira 40. Nah, sebelum kompetisinya dimulai, akan ada semacam pelatihan untuk pesertanya tanggal 16 Maret nanti. Kakakku, Kak Irene, ingin sekali ikut ber-Paralayang. Katanya dia pengin coba olahraga udara karena dia ingin tau rasanya terbang. Tapi sayang nggak bisa, karena waktunya tabrakan dengan sekolah. Nggak mungkin kan bolos dengan alasan Paralayang?